ulama hadits membagi atau mengklafikasikan tingkatan sanad menjadi tiga bagian tingkatan yaitu:
a. As-shohhul Asanid (sanad yang paling sahih)
berdasarkan perbedaan derajat hadits sahih bila ditinjau dari terpenuhinya secara sempurna seluruh syarat-syarat hadts sahih lebih spesifiknya dalam kajian sanadnya, maka Ibnu Sholah menolak adanya kalim istilah ashohhul asanid secara mutlak tanpa di baatasi dengan sifat tertentu, seperti ashohhul asanaid menurut Abu Hurairah r.a. atau dikhusskan pada tempat tertentu, sperti ashahul asanid dari penduduk madinah, atau dikhususkan apada masalah tertentu, ketika akan menilai matan suatu hadits, misalnya ashohhul asanid dalam bab sholat atau yang lainnya.
Namun pendapat Ibnu Sholah ini ditentang oleh
segolangan ulama’ ahli hadits yang tetap mempergunakan istilah ashohhul asanid secara mutlak tanpa batasan khusus sebagaimana disebut diatas.
segolangan ulama’ ahli hadits yang tetap mempergunakan istilah ashohhul asanid secara mutlak tanpa batasan khusus sebagaimana disebut diatas.
Contoh ashohhul asanid yang mutlak, seperti:
1. Menurut ishaq bin Rowahaih dan Ahmad bin Hambal, yaitu Az-Zuhri dari salim bin ‘Abdillah dari ayahnya (‘Abdillah bin Umar).
2. Menurut ‘Amer bin ‘Ali Al-Falas dan ‘Ali bin Al-madini, yaitu Muhammad bin Sirrin dari Ubaidah dari ‘Ali.
3. Menurut Abu Bakar bin ‘Abi Syaibah, yaitu Az-Zuhri dari Ali bin Husain dari ayahnya dari ‘Ali.
4. Menurut Imam Bukhori, yaitu Malik dari nafi’ dar Ibnu Umar.
5. Menurut Abu Mansur Abdul Qodir bin thohir At-Tamimi, yaitu As-Safi’i dari Malik, dari Nafi’ dari Ibnu Umar.
Contoh ashohul asanid secara muqoyyad adalah sebagaimana berikut:
1. Menurut sahabat tertentu, yaitu:
a. Umar ibnul Khottob r.a., yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab Az-zuhri dari Salim dari salim bin Abdullah bin Umar.
b. Ibnu Umar r.a., yaitu yang diriwayatkan oleh malik dari Nafi’ dari ibnu Umar.
c. Abu Hurairah r.a., yaitu yang diriwayatkan oleh Az-zuhri dari Ibnu musyayyab dari Abu Hurairah r.a..
2. Menurut Kota tertentu, yaitu:
a. Kota Mekkah, yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyain ah dari ‘Amru bin Dinar dari jabir bin Abdullah r.a.
b. Kota Madinah, yaitu yang diriwayatkan oleh Ismail bin Abi Hakim dari Abidah bin Abi Sufyan dari Abu Hurairah r.a.
Adapun faedah dari mengetahui derajat hadits sahih bermartabat ashohhul asanid adalah:
a. Ketenangan hati dan kemantapan beramal berdasarkan hadits sahih.
b. Hadits yang harus dipakai pegangan dasr hukum ketika terjadi perbedaan hukum dalam kandungan redaksi hadits yang sama-sama shahih.
b. Ahsanul asanid
Hadits sahih yang derajatnya ahsanu asanid lebih rendah dari yang berderajat ashohhul asanid.
Contoh hadits shohih yang berderajat ahsanul asanid adalah:
1. Az-Zuhri dari ‘Ali bin Husain dari ayahnya dari ‘Ali.
2. Az-Zuhri dari ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah bin mas’ud dari ibnu ‘Abbas dari umar r.a.
3. Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari ‘Ubaidah dari ‘Ali r.a.
4. Manshur dari Ibrahim dari ‘Al-Qomah dari Ibnu Mas’ud r.a.
C. Adh’aful asanid
Sebagaimana sebagian ulama’ menolak istilah ashohhul asanid secara mutlak bagi sanad hadits sahih, mereka juga menolak istilah adh’aful asanid secara mutlak tanpa pembatas; baik berupa thobaqot rawi atau suatu tempat.
Contoh rangkaian sanad yang adh’aful asanid, yaitu:
1. Yang muqoyyad, terbatas kepada sahabat:
a. Abu Bakar Ash-Shidiq r.a., yaitu yang diriwayatkan oleh shadaqah bin Musa dari Abi Ya’qub Farqad bin Ya’qub dari Murrah Ath-thayyib dari Abu Bakar r.a.
b. Ali bin Abu tholib r.a., yaitu yang diriwayatkan oleh Amru bin Syamir dari Jabir Al-Ju’fi dari Haris Al-A’war dari Ali bin Abu tholib r.a.
2. Yang muqoyyad, dibatasi dengan kependudukan (tempat)
a. Kota Yaman, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Hafsh bin ‘Umar dari Al-hakam bin Aban dari ‘Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a.
b. Kota Mesir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Muhammmad bin Al-Hajjaj Ibnu Rusydi dari ayahnya dari kakeknya dari Qurrah bin Abdurrrahman dari setiap orang yang memberikan hadits kepadanya.
c. Kota Syam, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Qois dari Ubaidillah bin Zahr dari Ali bin zaid dari Al-Qosim dari Abu Umamah r.a.
setelah membaca bahasan di atas saya menyarankan untuk terus diupdate.
ReplyDeletesangat bermanfaat sekali untuk saya dan mungkin juga pembaca lainnya
Salam, jasa pengurusan CV di Semarang
Jazakumullah sangat bermanfaat 🙏
ReplyDelete